ALAM perbukitan dan pegunungan hijau membentang di depan mata. Dari celah-celah deretan bukit dan gunung itu muncul daerah aliran sungai dengan air yang jernih. Seorang petani bertopi caping, bercelana pendek tanpa baju dengan pacul di bahu kiri dan parang diikatkan di kiri pinggang tampak berdiri di sungai.

DIA memandangi areal persawahan di kaki gunung di tepi sungai. Seorang petani lain tampak sedang menggembur petak ketiga dan di sekelilingnya padi sawah menghijau. Di dataran di tepi atas sawah itu terdapat hamparan tegalan berisi, antara lain, pisang, sayur-sayuran, pohon kemiri sedang berbunga, dan tanaman hijau lainnya.

Bentangan alam itu terpotret dalam sebuah gambar besar yang dijadikan latar depan peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) XXIII di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), 24-26 Oktober 2003. Melalui media itu panitia, yakni Keuskupan Ruteng dan Pemkab Manggarai, ingin membenahi kondisi riil daerahnya yang subur dan hijau untuk memacu etos kerja.

Alam yang subur dan hijau didukung curah hujan 3.000-3.500 milimeter di dataran tinggi dan 1.500 milimeter di dataran rendah, dengan bulan basah 7-8 bulan (Oktober-Mei), mendukung usaha tani di Manggarai. Itu sebabnya sebagian besar penduduknya, 86,79 persen, menjadikan pertanian sebagai bidang usaha pokok.

Sebagian besar daerahnya berbukit, bergunung, dan daerah landai kurang dari 15 persen. Di lereng bukit dan daerah landai itulah masyarakat membuka sawah (34.180 hektar), ladang (76.328 hektar), kebun rakyat dan campuran (98.092 hektar), dan padang ternak (280.401) dengan total 489.001 hektar atau 68,52 persen.

Daerah persawahan Lembor, Reo, Langke Rembong dan Poco Ranaka, Elar, Kota Komba, Borong, dan Kuwus, misalnya, merupakan sebagian dari deretan bentangan alam yang riil hijau dan subur tadi. Di sini, di Manggarai, berkembang usaha tani perkebunan rakyat, sawah, dan tegalan yang cukup luas.

Sebutan Manggarai tidak dimaksudkan Kabupaten Manggarai saja, tapi juga Kabupaten Manggarai Barat karena dalam peringatan HPS itu hadir utusan petani dari dua kabupaten ini. Dari 300 peserta HPS, 200 petani hadir, semuanya dari 72 paroki di dua kabupaten itu.

Berangkat dari potensi riil tadi, diikuti tingkat produksi, Manggarai sering dijuluki lumbung pangan NTT. Dari sawah saja, daerah seluas 7.136,4 kilometer persegi menghasilkan 178.641-189.000 ton setara beras, dengan surplus 30.000-37.000 ton per tahun.

Di tengah kesulitan ekonomi nasional, produksi padi meningkat rata-rata 3,9-5,7 persen per tahun. Bahkan pada tahun 1998, terjadi peningkatan produksi padi paling gemilang yakni 19,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena ada upaya swasembada beras.

Produksi padi meningkat karena upaya khusus pemanfaatan irigasi Lembor, Borong, irigasi pedesaan Satar Mese, Wae Ces, dan irigasi di Kecamatan Komodo. Di subsektor pangan, padi (setara beras) menyumbang 64,74 persen, jagung 16,46 persen, kacang-kacangan 3,87 persen, dan umbi-umbian 14,92 persen.

Usaha bidang perkebunan meningkatkan produksi dan produktivitas lahan. Jika sejak berpuluh-puluh tahun petani Manggarai mengembangkan tanaman perkebunan monokultur seperti kopi, cengkeh, kemiri, dan kelapa, kini berbaur (polikultur) dalam satu kebun dengan tambahan jambu mete dan vanili.

Begitu pula peternakan, perikanan dan kelautan, serta kehutanan. "Jangan heran jika hasrat penduduk di sini mengonsumsi di sektor pertanian mencapai 87 persen (tepatnya 86, 79 persen)," jelas Bupati Manggarai Anton Bagu Dagur kepada Kompas.

POTENSI ekonomi riil itulah yang membuat daerah ini dijuluki lumbung pangan NTT. Manggarai pula daerah pertama di NTT yang menikmati ekspansi agribisnis dari Jawa-Bali sehingga setiap hari sekitar 7-10 truk bermuatan masing-masing 12-16 ton mengangkut hasil pertanian melalui Labuanbajo.

Hasil pertanian dari daerah ini terutama produk hortikultura seperti pepaya, pisang, serta komoditas perdagangan seperti kopi, vanili, kakao, jambu mete, kopra, kemiri, dan kapuk. Biasanya truk-truk itu tiba dari Jawa membawa produk olahan hasil pertanian (agroindustri).

Meski demikian, di bawah terang tema umum HPS "Bekerja Sama Memerangi Kelaparan" dan subtema "Pangan yang Sehat dan Membangun Paguyuban Tani Lestari", peran petani dan usaha tani di Manggarai digugat lagi. Sebab, income per kepala penduduk hanya Rp 1,4 juta per bulan dan di tingkat petani lebih rendah lagi.

"Walaupun kita berada dalam rasa syukur bahwa tanah Manggarai masih memberikan air, tanaman yang menjamin makanan kita, namun kita pun masih dinaungi oleh perasaan cemas," kata Uskup Dioses Ruteng, Mgr Eduardus Sangsung SVD, yang tampil dalam peringatan HPS.

Uskup menyebutkan, berkurangnya air dan mengeringnya sumber air karena penggundulan hutan merupakan salah satu fakta mencemaskan. Hal sama diungkap Anton Bagul Dagur dan pemerhati masalah pertanian di NTT, Viator Parera.

Persoalan faktual paling mendasar lain adalah hilangnya semangat bekerja keras yang melahirkan beragam usaha yang dalam terminologi bahasa Manggarai disebut gejur. Jarang ditemukan lagi budaya gotong royong (leles, atau reje leles bantang cama) yang selama bertahun-tahun lalu mewarnai kultur agraris petani.

Bekerja secara individu dalam berusaha tani, seperti pada masa awal budidaya pertanian baru dikenal, sebenarnya tidak menguntungkan lagi dilaksanakan di masa sekarang. Bekerja secara individu ternyata sulit mengimbangi tingginya laju permintaan produk pertanian yang kini terus mengalir, contohnya dari Jawa-Bali.

Apa yang terjadi kini di Manggarai, petani hanya mampu sampai pada tingkat bekerja memenuhi kebutuhan seharihari keluarga (subsisten). Hanya sebagian kecil petani yang menghasilkan komoditas bernilai ekonomi tinggi dan merekalah yang sanggup menjawab permintaan pasar antarpulau.

Jika sekarang laju permintaan pertanian primer cukup tinggi, dibuktikan oleh banyaknya truk barang Jawa-Bali memasuki desa-desa di Manggarai (seperti Flores umumnya), petani hanya sanggup menjual ketengan. Hasilnya pun seketeng, yakni cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Begitu pula hasil kopi, kemiri, kopra, dan vanili. Jarang sekali petani menjual hasil usaha taninya dalam partai yang besar, tetapi malah sebagian terbesar masih bergerak dalam penjualan eceran (ketengan). Sadar atau tidak, petani pun terjerembab dalam posisi tawar minimal, "Daripada tidak laku, lebih baik lego saja."

Kalimat "daripada tidak laku lebih baik lego saja" biasanya tercetus dari kondisi hasil yang terbatas dalam produk, dan terbatas juga dalam ragam barang. Ditawar dengan harga rendah sekalipun petani akan menjualnya dan tidak ditunda lagi. Sebab, tidak ada pilihan lain lagi jika kebutuhan sehari-hari semakin terdesak.

CEPAT atau lambat kondisi itu akan mengerucut ke persoalan besar yang mencemaskan manusia, yakni kelaparan. Padahal terjaminnya pangan, sebagai muara dari usaha tani (perkebunan, kehutanan, tanaman pangan dan hortikultura, perikanan dan kelautan, dan peternakan) merupakan kriteria kesejahteraan masyarakat.

Ancaman kelaparan bisa terdeteksi karena petani masih berkutat pada pola budidaya tradisional, merosotnya mutu produk, produktivitas lahan rendah, akses pasar terbatas, dan sumber daya manusia rendah. Adapun laju pertumbuhan penduduk Manggarai cukup tinggi, 1,97 persen per tahun dan lahan makin sempit.

Di pihak lain, arus pasar bebas yang diatur dalam World Trade Organization (WTO) terus menguat, terutama liberalisasi pertanian. Untuk lokal Manggarai, pasar bebas dibaca lewat fenomena semakin intens masuknya pebisnis dari Jawa dan Bali, dan warga lokal hanya mampu berperan sebagai penonton.

Isu ketahanan pangan menjadi lebih menggema ketika persoalan-persoalan di atas diungkap dalam forum lonto leok HPS. Lonto leok adalah forum paling bergengsi dalam budaya Manggarai di mana semua kelompok sosial, termasuk perempuan, duduk bersama mencari solusi dan kata mufakat atas persoalan sosial masyarakat. (PASCAL SB SAJU)

MateriKuliah.Com

Diposting oleh arykom | 05.50 | 0 komentar »

ORGANISASI KOMPUTER :

SEBUAH PENGANTAR

Oleh :



Dipublikasikan dan didedikasikan

untuk perkembangan pendidikan di Indonesia melalui

MateriKuliah.Com

Lisensi Pemakaian Artikel:

Seluruh artikel di MateriKuliah.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk

tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut Penulis. Hak

Atas Kekayaan Intelektual setiap artikel di MateriKuliah.Com adalah milik Penulis masing-masing, dan

mereka bersedia membagikan karya mereka semata-mata untuk perkembangan pendidikan di Indonesia.

MateriKuliah.Com sangat berterima kasih untuk setiap artikel yang sudah Penulis


ORGANISASI KOMPUTER : ORGANISASI KOMPUTER :

SEBUAH PENGANTAR SEBUAH PENGANTAR

Komputer merupakan sebuah alat yang melakukan pekerjaan dengan menjalankan

instruksi-instruksi yang diberikan kepadanya. Sebuah program dibuat oleh seorang

programmer, untuk menginstruksikan kepada komputer melakukan jalinan yang

panjang dari aksi-aksi sederhana dan melakukan tugas yang lebih kompleks yang

diinginkan oleh pemakai komputer.

Dalam menjalankan sebuah program, komputer memiliki komponen-komponen yang

saling terkait dan terorganisasi secara tersetruktur, memiliki fungsi-fungsi logika dalam

menjalankan instruksi yang diberikan oleh program tersebut.

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Andrew S. Tanembaum (2001), mengartikan organisasi komputer terstruktur sebagai

berikut :

Cara membuat struktur komputer sebagai suatu rangkaian abstraksi yang setiap

abstraksinya dibuat berdasarkan abstraksi sebelumnya sehingga kompleksitasnya

dapat diatasi dan sistem komputer dirancang secara sistematis dan terorganisasi.

Dari definisi tersebut di atas, berarti bahwa organisasi komputer mempelajari bagian

yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen

sistem komputer. Sebagai contoh unit-unit operasional tersebut adalah adanya sinyal

kontrol, prosesor, interface, teknologi memori dan sebagainya.

Sedangkan arsitektur komputer, menurut William Stalling di definisikan sebagai

berikut :

Computer Architecture is the science and art of selecting and interconnecting

hardware components to create computers that meet functional, performance and

cost goals. So, computer architecture is not about using computers to design

building

Definisi tersebut memberikan pengertian bahwa arsitektur komputer merupakan studi

dalam merancang komponen hardware yang berhubungan untuk membentuk komputer

yang memiliki performance optimal dengan biaya yang wajar. Hal itu berarti pula bahwa

arsitektur komputer mempelajari atribut - atribut sistem komputer yang terkait dengan

seorang programmer. Seperti misalnya set instruksi, aritmetilka yang digunakan, teknik

pengalamatan, mekanisme

KOMPUTER SEBAGAI MESIN MULTI LEVEL

Komputer merupakan sebuah mesin multilevel. Yang dimaksud “level” disini adalah

suatu tingkatan bahasa dan mesin virtual yang mencerminkan tingkat kemudahan

komunikasi antara manusia sebagai pemrogram dengan komponen sirkuit elektronik

dalam sebuah komputer sebagai pelaksana instruksi sebuah pemrograman.

Logika Mesin Multi Level

Level 0 dalam struktur sebuah mesin merupakan level paling dasar yang juga disebut

level device yaitu level yang masuk dalam lingkup rekayasa elektronik. Program yang ada

pada level ini merupakan bahasa mesin L0 yang dapat dijalankan langsung oleh sirkuitsirkuit

elektronik.

Level 1 merupakan mesin virtual M1, yang memiliki bahasa mesin L1. Bahasa mesin

pada tingkatan ini tidak dapat langsung diterima oleh sirkuit-sirkuit elektronik,

melainkan harus diterjemahkan dahulu oleh suatu interpreter ke dalam bahasa mesin

L0.

Level 2 merupakan mesin virtual M2, yang memiliki bahasa mesin L2. Bahasa mesin

pada tingkatan ini juga tidak dapat langsung diterima oleh sirkuit-sirkuit elektronik,

melainkan harus diterjemahkan dahulu oleh suatu interpreter ke dalam bahasa mesin

L1.

Demikian seterusnya, sehingga Level n merupakan mesin virtual Mn, yang memiliki

bahasa mesin Ln. Bahasa mesin pada tingkatan ini juga harus diterjemahkan dahulu

oleh suatu interpreter ke dalam bahasa mesin pada tingkatan dibawahnya.

Gambar 1.1. Mesin Multi Level

Dari penjelasan tersebut dapat dipahami mengapa bahasa aras rendah seperti misalnya

bahasa assembly yang sulit dipelajari oleh manusia dapat diproses dengan cepat oleh

mesin komputer. Struktur mesin menjamin bahwa program-program tersebut pasti

dapat dijalankan tanpa harus memerlukan penerjemah.

Mesin Level 0

Mesin Level 1


Sedangkan programmer yang menjalankan level-n, memang akan lebih mudah

memahami bahasa dari level tersebut, tetapi mesin akan lebih lama melakukan proses

instruksinya karena masih memerlukan penerjemah atau interpreter.

Pada tahun 1940-an, komputer yang ditemukan pada masa itu masih bersifat layanan

terbuka. Pada tahap ini terjadi penciptaan Pemrograman Mikro. Pada saat itu

ditemukan komputer digital pertama yang memiliki dua level yaitu :

„h Level ISA (Istruction Set Architecture)

Level ini merupakan level yang berisi instruksi-instruksi mesin yang akan

langsung di interpretasi oleh rangkaian-rangkaian eksekusi hardware.

„h Level logika digital

Level ini merupakan komponen yang menjalankan instruksi-instruksi secara

langsung.

Kemudian pada perkembangannya di tahun 1951, Maurice Wilkes (Universitas

Cambridge) merancang komputer yang memiliki tiga level sebagai berikut :

„h Level ISA

Sama seperti masa sebelumnya yaitu merupakan level yang berisi instruksiinstruksi

mesin yang akan langsung diinterpretasi oleh rangkaian-rangkaian

eksekusi hardware.

„h Level Interpreter

Merupakan interpreter built in yang berisikan program mikro yang

menjalankan instruksi-instruksi yang diberikan level ISA.

„h Level logika digital

Level ini merupakan komponen yang menjalankan instruksi-instruksi secara

langsung.

Dengan adanya interpreter tersebut menyebabkan rangkaian elektronik yang

dibutuhkan menjadi lebih sedikit karena sebagian tugas perangkat tersebut diambil alih

oleh interpreter.

Selanjutnya pada

tahun 1960, merupakan tonggak sejarah ditemukannya sistem operasi yang tersimpan

dalam komputer sepanjang waktu. Sistem operasi yang dimaksud di sini merupakan

sistem yang dirancang untuk melakukan otomatisasi pekerjaan operator dengan cara

membaca dan menjalankan program dan kartu kontrol tertentu. (Andrew S.

Tanembaum, 2001).

Tahun 1970 merupakan awal perpindahan fungsi ke kode mikro di mana para

pengembang komputer mulai menambahkan instruksi-instruksi pada pemrograman

mikro. Pemrograman mikro tersebut berkembang pesat selama tahun 1960-1970 an,

tetapi pada perkembangannya instruksi-instruksi pada pemrograman tersebut mulai

dikurangi dan meungkinkan instruksi yang masih ada dieksekusi secara langsung atau

pengendalian oleh hardware terhadap jalur data sehingga mesin-mesin dapat

ditingkatkan kecepatannya.




Berikut akan dibahas contoh komputer sebagai mesin 6 level. Perhatikan gambar 1.2

(Andrew S. Tanembaum (2001)). Komputer enam level pada gambar tersebut memiliki 6

tingkat arsitektur yang masing-masing memiliki fungsi sendiri-sendiri.

Level 0 dari mesin tersebut merupakan level logika digital, dimana berisi logika-logika

yang diwujudkan dalam bentuk logika gerbang. Level inilah yang merupakan hardware

sesungguhnya dari sebuah mesin. Logika digital dibentuk dalam suatu komponen analog

seperti misalnya transistor dan sebagainya.

Level 1 merupakan level arsitektur mikro. Pada level ini terdapat rangkaian dasar

sebuah prosesor yang disebut dengan Arithmetic Logic Unit (ALU) yang terdiri dari

sekumpulan register yang mampu melakukan operasi-operasi logika aritmatika

sederhana. Pada level ini juga terdapat program yang mengendalikan beberapa operasi di

dalamnya yang disebut dengan nama program mikro. Disamping sebagai pengendali,

program mikro ini juga berfungsi sebagai interpreter atau penerjemah untuk instruksiinstruksi

dari level di atasnya.

Level 2 disebut juga sebagai level arsitektur perangkat instruksi. Biasa disebut juga

level ISA (Instruction Set Architecture). Level ini berisikan instruksi-instruksi dasar sebuah

mesin seperti yang biasanya terdapat pada manual book dari produk-produk komponen

komputer yang dikeluarkan oleh pabrik.

Level 3 merupakan level mesin sistem operasi. Level ini merupakan level pengaturan

mesin yang dilakukan oleh sebuah perangkat lunak yang disebut dengan sistem operasi.

Logika Digital

Arsitektur Mikro

Arsitektur Perangkat Instruksi

Mesin Sistem Operasi

Bahasa Rakitan

Bahasa tingkat tinggi

TEGUH WAHYONO 6

Artinya adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh mesin diinterpretasikan

secara parsial oleh sistem operasi.

Level 4 merupakan level bahasa rakitan. Jika pada level 0 sampai dengan level 3

implementasinya dikerjakan oleh programmer sistem, mulai level 4 pekerjaan dapat

dilakukan oleh programer aplikasi.

Level 5 merupakan level bahasa tingkat tinggi. Pada level ini, programer yang ingin

memberikan instruksi pada komputer tidak perlu susah-susah belajar bahasa mesin

karena bahasa yang dipakai adalah bahasa aras tinggi yang lebih mudah dipahami oleh

manusia.

PERKEMBANGAN KOMPUTER

Seiring dengan perkembangan peradaban berkembang pula berbagai alat bantu yang

digunakan manusia dalam melaksanakan tugasnya. Teknik pengolahan data selalu

berkembang dari waktu ke waktu. Kualitas informasi yang dihasilkanpun selalu

meningkat dari masa ke masa.

Berikut akan di bahas empat tahap evolusi teknik pengolahan data yaitu tahap manual,

tahap mekanikal, tahap mekanik elektronik dan tahap elektronik.

TAHAP MANUAL

Tahap ini ditandai dengan mulai dikembangkannya sistem penghitungan yang dilakukan

manusia. Dari semula yang hanya menggunakan sistem sepuluh jari tangan, kemudian

berkembang dengan sistem perhitungan menggunakan tanah liat. Tahun 9000-2500 SM,

secara bertahap manusia mulai menemukan sistem perhitungan jam, perhitungan

kalender, rumus-rumus dan fungsi-fungsi untuk menghitung suatu nilai.

Pada perkembangan berikutnya, sebagai titik tolak pencatatan modern Moors dari

spanyol pada tahun 1150 M mempromosikan kertas di daratan Eropa sebagai alat

pencatatan. Kemudian diikuti dengan penemuan alat cetak pada tahun 1455 oleh

Johann Gutenberg dari Mainz, Jerman yang waktu itu digunakan untuk menerbitkan

salinan-salinan injil. Di Eropa, alat tersebut sangat populer hingga akhirnya

memunculkan ide untuk pembuatan printer. Teknik-teknik pencatatan secara manual

ini terus berkembang seiring dengan penemuan-penemuan baru seperti audit catatan (di

Yunani) dan sistem perbankan (di Roma).

Sampai kini, sistem pencatatan secara manual masih sering dipakai pada instansi atau

perusahaan-perusahaan kecil yang tidak terlalu kompleks transaksinya. Meskipun

memiliki kelemahan yaitu kurang akurat dan sering terlambat, tetapi paling tidak dengan

sistem ini akan menghasilkan informasi yang bisa terbaca oleh pemakainya. Kelebihan

dari sistem manual adalah sistem ini mudah beradaptasi bila terjadi perubahan kondisi

disamping tidak memerlukan biaya yang cukup tinggi untuk implementasinya.

TAHAP MEKANIKAL

Pada tahap ini, manusia mulai menggunakan mesin manual sebagai alat bantu

pemrosesan data. Diawali dengan ditemukannya Pascal’s Machine Arithmetique atau juga

dikenal dengan nama The Pascaline oleh seorang ahli matematika dan filsafat dari

Perancis yang bernama Blaise Pascal (1623-1662). Dilanjutkan pada tahun 1777,

Charles Mahon menciptakan mesin logika yang pertama yang diberi nama Logic

Demonstrator yang mampu memecahkan problema numerik bentuk logika dan

probabilitas.

Gambar 1.3. The Pascaline

Selanjutnya pada tahun 1833, juga ditemukan suatu konsep pemrosesan data yang

menjadi dasar kerja dan prototipe dari komputer-komputer sekarang yang dikenal

dengan mesin Babbage’s Analytical Engine. Mesin Babage dikembangkan oleh Charles

Babbage seorang professor matematika dari Universitas Cambridge Inggris.

Pada perkembangan berikutnya pada tahun 1854, Teori Aljabar Booelan ditemukan oleh

George S. Boole seorang ahli logika dari Inggris. Teori tersebut pada akhirnya mendasari

cara kerja sirkuit di komputer.

Sistem pencatatan secara mekanikal terus berkembang dan dengan bantuan mesin,

pemrosesan data akan lebih cepat dan tepat. Tetapi kelemahannya adalah kurang

fleksibelnya sebuah mesin mengingat tingkat kesulitan yang cukup tinggi untuk

menerapkan perubahan-perubahan dalam prosedurnya. Disamping itu diperlukannya

volume prosessing yang lebih tinggi dan lebih sulit dalam melakukan perbaikan data

yang sudah terlanjur diproses.

TAHAP MEKANIK-ELEKTRONIK

Tahap mekanik-elektronik, diawali dengan penemuan mesin tabulasi kartu plong pada

tahun 1890 sebagai mesin pertama yang bergerak secara mekanik-elektronik dan lebih

otomatis. Mesin itu ditemukan oleh Dr. Herman Holerith yang bekerja sama dengan Biro

Sensus Amerika Serika untuk mempercepat pengolahan data sensus.

TEGUH WAHYONO 8

Gambar 1.3. Hollerith Electric Tabulating System

Pemrosesan kartu plong tersebut sebenarnya didasarkan pada gagasan yang sangat

sederhana. Diawali dengan pencatatan data input dengan kode berbentuk lubanglubang

pada kartu.

Sukses dengan mesin tersebut, Dr. Holerith mendirikan sebuah perusahaan dengan

nama Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang merupakan cikal bakal

perusahaan IBM (International Business Machine).

TAHAP ELEKTRONIK

Tahap ini ditandai dengan penemuan komputer digital elektronik yang pertama pada

tahun 1942. Komputer tersebut merupakan komputer pertama yang menggunakan

tabung hampa udara dan dikenal dengan nama komputer ABC (Atanasoff-Berry

Computer). Penemunya adalah Profesor John V. Atanasoff bersama asistennya Clifford

Berry di IOWA State College.

Gambar 1.4. MARK I

Kemudian pada tahun 1944, Profesor Howard Aiken dari Harvard University dengan

dibantu para ahli teknik dari IBM menemukan suatu mesin hitung otomatis yang diberi

nama MARK I. Mesin ini berukuran raksasa dengan tinggi sekitar 8 feet dan panjang

sekitar 55 feet. Berisi 760.000 sparepart dan kira-kira 5000 mil kabel. Meskipun sudah

elektonis, MARK I tidak digolongkan sebagai komputer generasi pertama karena program

yang terdapat pada komputer tersebut tidak dapat tersimpan di dalam memori.


Komputer yang digolongkan sebagai generasi pertama adalah komputer elektronik yang

menggunakan konsep stored program yaitu bahwa setiap operasi komputer dikontrol

oleh program yang disimpan didalam memori. Komputer jenis ini pertama kali dibangun

oleh Dr. John W Mauchly dan J Presper Eckert Jr beserta dengan tim-nya di Universitas

Pensilvania.

Tabung vackum mulai dipergunakan pada mesin itu untuk menggantikan fungsi dari

relay-relay. Komputer yang diberi nama ENIAC (Electronic Numerical Integrator and

Calculator) tersebut bisa melakukan 300 perkalian per detik serta bisa melaksanakannya

300 kali lebih cepat daripada alat lain pada masa itu.

Gambar 1.5. ENIAC

Kemudian pada tahun 1946 John Von Neuman seorang ahli matematika dan anggota

Institute of Advance Study di Princention New Jersey yang bekerja sama dengan H.H.

Goldstine dan A.W. Binks telah mengajukan suatu makalah yang menyarankan bahwa

dalam pembuatan komputer sebaiknya menggunakan angka binary. Sistem angka

binary disajikan hanya dengan dua digit yaitu “0” dan “1”. Konsep tersebut pada

akhirnya menjadi tonggak sejarah dalam terciptanya komputer digital yang akhirnya

membawa Neumann pada julukan “promoter of the stored program (software) concept”.

Pada perkembangan berikutnya, komputer generasi pertamapun bermunculan dari

berbagai perusahaan pengembang komputer seperti MARK II, MARK III, IBM 702, CRC,

UNIVAC II, IBM 705, Datamatic 1000 yang dibuat oleh Honey Well Corp dan lain

sebagainya.


Komputer generasi kedua mempunyai ciri-ciri telah digunakannya transistor sebagai

sirkuit dan dioda untuk menggantikan tabung vakum yang usianya lebih pendek,

pembuatan program dengan bahasa tingkat tinggi, kapasitas memori utama yang cukup

besar dan mempunyai kemampuan proses real-time dan time-sharing. Disamping itu

program komputer dapat dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman tingkat

tinggi seperti ALGOL, FORTRAN, COBOL. Secara phisik, ukuran komputernya juga lebih

kecil jika dibanding dengan generasi sebelumnya.


Beberapa jenis komputer yang masuk kategori generasi kedua ini antara lain adalah

Komputer PDP 1, Komputer PDP 8, yang juga diproduksi oleh DEC pada tahun 1963,

Komputer IBM7070, IBM 1400, IBM 1600 yang diproduksi oleh perusahaan komputer

International Bussines Machine, UNIVAC III, UNIVAC-SS80, UNIVAC 1107 yang

diproduksi oleh Sperry Rand-Univac, NRC 300 yang diproduksi untuk menangani sistem

penjualan oleh National cash Register dan lain-lain.

Komputer Generasi Ketiga (1963-1965)

Komputer Generasi ketiga ditandai dengan munculnya sirkuit-sirkuit mini, yang

berbentuk hybrid integrated circuit. Pada sirkuit mini tersebut, transistor dan diode yang

terpisah diletakkan dalam satu tempat. Beberapa ciri yang lain dari generasi ini adalah

adanya integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak dan berorientasi ke

komunikasi data dan penanganan lebih dari satu operasi secara serempak.

Gambar 1.7. IBM S/360

Karakteristik generasi ketiga mulai terlihat jelas ketika pada tahun 1964 IBM

menciptakan sebuah komputer baru menggunakan IC yang disebut dengan IBM S/360.

Komputer generasi keempat, dimulai sejak tahun 1970 dengan digunakannya LSI (Large

Scale Integration). LSI merupakan pemadatan beribu-ribu IC (Integrated Circuit) yang

dijadikan satu dalam sebuah chip yaitu sebuah lempengan persegi empat yang memuat

rangkaian-rangkaian terpadu didalamnya.

Gambar 1.8. IBM 370 Model 145

Disamping itu, komputer generasi ini juga ditandai dengan mulai digunakannya

mikroprosesor dan memori internal yang menggunakan semikonduktor yang berbentuk

chip juga.

Komputer generasi keempat yang pertama adalah komputer yang diproduksi IBM

Corporation dan diberi nama IBM 370. Kemudian pada masa itu juga mulai berkembang

adanya jaringan komputer dengan konsep LAN (Local Area Network) yang dikenalkan

pertama kali oleh Datapoint Corporation.

Komputer Generasi Kelima (1980 - …)

Komputer generasi kelima ditandai dengan pemanfaatan VLSI (Very Large Scale

Integration). Pengembangan VLSI ini dipelopori oleh Jepang dengan mendirikan suatu

lembaga untuk pengembangan teknologi komputer di Tokyo yang disebut dengan ICOT

(Institute for New Computer Technology).

Gambar 1.9. Berbagai jenis komputer generasi ke lima

Teknologi komputerpun terus berkembang. Perkembangan komputer dirancang

sedemikian baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak.

nstal Office XP Tanpa Aktivasi Ulang
tips and tricks Mon, 04 Oct 2004 13:02:00 WIB

Pada edisi 190 lalu, PCplus pernah membahas cara untuk mengakali Windows Product Activation untuk Windows XP. Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah diberikan, Anda tidak perlu lagi melakukan aktivasi Windows meskipun Anda menginstal ulang Windows.

Nah, setelah Anda menginstal ulang Windows, tentunya Anda perlu melakukan instal ulang aplikasi-aplikasi lain yang dibutuhkan. Proses instal ulang tidak akan menyusahkan apabila aplikasi yang Anda instal ulang adalah aplikasi-aplikasi standar. Yang akan menjadi masalah bagi Anda adalah ketika Anda menginstal ulang aplikasi yang mengharuskan aktivasi seperti yang harus dilakukan ketika menginstal Windows. Salah satu aplikasi yang akan meminta aktivasi saat Anda melakukan instal ulang adalah Microsotf Office XP.

Seperti pada Windows XP, Anda juga bisa mengakali Office XP agar aktivasi ulang tidak perlu dilakukan. Secara garis besar, langkah-langkah yang diperlukan juga sama, yaitu dengan melakukan back-up data aktivasi dan me-restore-nya sesuai proses instal ulang Windows dan Office. Perbedaannya terletak pada lokasi dan file yang harus di-backup. Untuk lebih jelasnya, ikuti langkah-langkah berikut sebelum Anda menginstal ulang Windows.

  1. Jalankan Windows Explorer melalui menu [Start] > [All Programs] > [Accessories] > [Windows Explorer].
  2. Buat sebuah folder baru untuk menyimpan file backup. Jika Anda ingin melakukan backup di disket, masukkan disket Anda ke disk drive.
  3. Masuklah ke folder C:\Documents and Settings\All Users\Application Data\Microsoft\Office\Data.
  4. Pada folder Data akan muncul dua file dengan nama data.dat dan data.bak. Salinlah kedua file ini ke folder yang baru Anda buat atau ke disket yang telah disiapkan.

Setelah tahapan-tahapan di atas dilakukan, Anda dapat menginstal ulang Windows dan dilanjutkan dengan instalasi Office XP. Pada akhir instalasi Office, Anda akan diminta untuk melakukan restart Windows. Sampai di sini Anda masih belum boleh menjalankan aplikasi-aplikasi Office karena belum me-restore file aktivasi. Maka dari itu, ikuti permintaan restart dari program installer.

Selanjutnya:

  1. Jalankan Safe Mode Windows.
  2. Masuklah ke folder di mana Anda mem-backup kedua file di atas, kemudian salin kembali ke folder C:\Documents and Settings\All Users\Application Data\Microsoft\Office\Data.
  3. Saat muncul konfirmasi untuk melakukan overwrite, jawab dengan Yes.
  4. Terakhir, restart PC dan aplikasi-aplikasi Office XP Anda tidak akan meminta aktivasi untuk yang kedua kalinya.

Harap diingat, trik ini bukan untuk melakukan crack terhadap aktivasi Office XP, melainkan untuk mengakali Office XP agar Anda tidak perlu mengaktivasi ulang. Jadi, Anda tidak dapat menggunakan trik ini apabila sebelumnya tidak pernah melakukan aktivasi.

Penulis: Steven Andy Pascal/Tabloid PCplus No. 195 Tahun V, 20 September - 04 Oktober 2004

Sumber: Infokomputer.com

troubleshooting

Diposting oleh arykom | 03.05 | | 2 komentar »

Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat” kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tersengal-sengal.

Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa komponen yang melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri.

Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejak motherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kita dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh. Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat desain motherboard harus mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepat membutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru seperti teknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless, semuanya berkumpul pada lahan yang sama : motherboard.

Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secara massal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.

Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga kian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagi selesai dengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran, bagaimana mengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek.

Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengan kemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya.

  1. Repair or Replace

Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.

  1. Back to Basics !

· Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.

· Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.

· Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yang direkomendasikan pada buku manual.

· Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup, kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek alias konslet.

· Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat motherboard Anda tak mau hidup.

· Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibat penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.

Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard diganti dengan VGA Card

Masalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafis pada motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian motherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini tidak akan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya. Biasanya masalah akan terjadi ketika kartu grafis add on ditancapkan dan Anda melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem kemudian tidak menyala sama sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama sekali.

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard Anda. Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard yang Anda pakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu BIOS. Pada menu ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah mematikan fungsi ini keluarlah dari BIOS dan matikan sistem.

Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCI sesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar pada slot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali menyala dengan kartu grafis add on sebagai kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang sesuai dengan kartu grafis tersebut.

Sistem tidak bekerja ketika prosesor diganti

Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ.

Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.

Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam ini.

Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti

Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam ini terjadi. Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip yangh dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak mau dipsangi memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitas motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori, update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.

Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang lebih rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS. Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan ubah sesuai dengan kemampuan memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah latency yang bekerja pada CL-2,5.

Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang

Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliran listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir.

Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang sesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebih bagus.

Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Ini memang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untuk mengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak lurus terhadap motherboard.

Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power atau koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing depan. Ini menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.

Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock

Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponen yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang mendukung.

Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara ini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor, memori, ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.

Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi

Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem, motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusi yang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.

Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang

Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidak terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan bekerja untuk melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang kabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis sistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan CPU pada pin yang sesuai.

Ketika booting sistem nyatakan disk fail

Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini masih difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang satu ini.

Sistem tidak bekerja ketiga primary graphic adapter diganti

Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan diganti dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang dipasang tidak sesuai dengan kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting. Satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan mencabut baterai CMOS kalau jumper untuk melakukan clear CMOS tidak ada. Ini untuk memaksa motherboard kembali pada posisi default. Setelah booting dapat dilakukan, masuk pada menu BIOS dan ubah setting primary graphic adapter sesuai dengan jenis kartu grafis yang dipasang. Apabila Anda memasang kartu grafis berbasis AGP, setting fitur ini pada AGP add on.

BIOS yang terkunci Password

Password BIOS biasanya digunakan user untuk melindungi setting BIOS pada komputer. Dan bila Anda ingin mereset password pada BIOS tidak terlalu susah untuk mengkoneksikan bateray CMOS nya, dengan sedikit trik pada Dos, Anda bisa mereset BIOS tersebut.

Pertama keluarlah dari Windows atau me-reboot komputer, jalankan komputer pada MS-DOS mode, gunakan pilihan “ Command prompt only”

Pada C:\> prompt, ketik :

DEBUG

Tekan enter. Anda akan melihat tanda ( - ) pada DEBUG prompt, kemudia ketik: o 70 2e

Pada DEBUG prompt akan ditampilkan seperti –o 70 2e. Tekan enter, ketik :

o 71 ff

Tekan enter, terakhir ketik :

Q

Tekan enter, makan Anda akan keluar dari DEBUG prompt dan kembali pada C:\> prompt

Sekarang reboot PC Anda, tekan tombol del, dan password untuk memasuki Setup BIOS pun sudah lenyap.